Minggu, 15 April 2012

Liverpool Vs Everton

Dulu gue pernah nulis blog, tentang 2 lawan Liverpool yg HARUS ditonton tiap musimnya, apapun yg terjadi. Ada 2, yaitu Manchester United dan Everton. Liverpool Vs Manchester United udah pernah gue tulis disini http://www.andhikaakbar.blogspot.com/2012_01_01_archive.html ,dan berjanji mau nulis kenapa harus nulis tentang Everton juga (sebenernya buat menuh2in blog aje sih).

Di kota Liverpool, ada 2 tim besar yg diwakili oleh si Merah Liverpool FC dan si Biru Everton FC. Di kota tersebut, bisa dalam 1 keluarga, milihnya beda2. Jadi udah pemandangan yg lumrah di Goodison Park (kandang Everton) atau di Anfield, orang pake baju biru bersebelahan dengan baju merah (di Indonesia kayaknya jarang ya Merah-Biru akur--->>Baca: Demokrat-PDI Perjuangan-->>Koq jadi politik??!!). Di luar lapangan mungkin mereka bisa bersahabat, tapi jangan harap hal yg sama juga terjadi didalam lapangan. Pertemuan kedua tim biasa disebut "Merseyside Derby".


Buat para pemain yg besar di masing2 klub, ajang pertemuan mereka dilapangan, ibarat pertaruhan harga diri. Pemain yg asli Scouser (gampangnya, suku asli sono) model Steven Gerrard atau Jamie Carragher, gak jarang sering dapet kartu merah setiap lawan Everton. Buat pada Liverpudlian, setiap laga lawan Everton adalah sarat gengsi. Gue bukan Scouser, gue gak pernah tinggal di kota Liverpool juga, tapi partai lawan Everton, adalah partai emosional. Bukan emosional dari sisi ke-kota-an, tapi emosional dari arti sebenernya. Marah, kesel, terprovokasi, semua bisa didapet hanya dalam 90 menit.

Sabtu lalu (14 April 2012), Merseyside Derby terjadi di Semifinal FA Cup, Wembley. 2 pertemuan di EPL, Liverpool selalu menang, wajar kalo The Reds diunggulkan untuk kembali ke final (setelah Februari kemaren juara Carling Cup). Buat gue pribadi, selalu gak mau dalam posisi diunggulkan (karna biasanya kalah, contoh lawan Milan Final UCL 2007), sehingga udah deg2an nunggu partai ini bahkan dari hari Jumatnya. Lebih parah deg2an setelah line-up pemain diumumkan sekitar 45 menit sebelum kick-off. Ada Jamie Carragher disana. Buat gue, Carra adalah pemain yg sangat dihormati (jersey asli pertama dipunggungnya "Carragher 23", bahkan udah nyiapin nama Carra untuk anak kedua nanti). Tapi, dengan faktor umur dan kemampuan yg sudah jauh menurun, sangat riskan untuk menurunkan sang idola untuk partai sepenting ini. Alangkah lebih tenangnya, kalo duet di belakang Skrtel-Agger diapit Johnson-Enrique. Enrique gak cedera, tapi justru King Kenny nurunin Carragher. Yang gue takutkan jadi kenyataan, blunder Carra membuat Everton unggul 1-0!!

Sepanjang pertandingan, seperti kebanyakan lawan Everton, gue selalu terprovokasi sama pemain2nya. Heitinga jadi aktor antagonis yg paling nyebelin malam itu (meski Philip Neville akan selalu menyebalkan sih mau gimanapun juga, liat dari mukanya dan tentu saja latar belakangnya). Teriakan2 "Woooyy!!" sering diteriak-kan setiap ada kejadian yg gue anggap merugikan. Partai berlangsung panas dan menegangkan, sehingga kesalahan yg dilakukan Distin membuat Luis Suarez bisa menyamakan kedudukan, 1-1. Semakin semangat ngejar ketertinggalan, Maxi masuk ganti Henderson untuk mempertajam serangan. Selama pertandingan, Andy Carroll terlihat menjadi titik lemah Liverpool. Kontrol bola kurang bagus, pergerakan kurang mobil, finishing kuang tajam (ada 1 peluang emas free header, tapi bola malah melenceng). Jadi saat Craig Bellamy sudah bersiap masuk kelapangan, gue (dan juga beberapa anak Big Reds Depok) berpikir kalo Carroll yg akan diganti. Ternyata Downing yg diganti, padahal lagi serem2nya main di sayap kanan. Apa mau dikata, namanya penonton amatiran, dibanding sama kemampuan King Kenny ngatur pemain, udah jelas kalah. Memasuki menit akhir, Bellamy ambil free kick, dan disundul masuk oleh Carroll!! GOL. 2-1. Sekali lagi, kepala Carroll menjadi pahlawan bagi kami, setelah 4 hari sebelumnya melakukan hal yg sama melawan Blackburn (mencetak gol dimenit2 akhir, membawa kemenangan 3-2, setelah bermain hanya dgn 10 pemain sejak menit 30an).

Merseyside Derby musim ini berhasil kami lalui dengan indah, 3 kali pertemuan, 3 kali kemenangan bagi Liverpool. Meski di klasemen EPL sementara, Everton masih diatas Liverpool dengan perbedaan 1 poin, buat gue pribadi tidak terlalu risau. Perbedaan poin sangat dekat, dan yakin di akhir musim, tetap kami yg berakhir dengan klasemen lebih tinggi daripada mereka. Euforia Sabtu malam itu sangat dahsyat, semoga berulang di 5 Mei malam, saat menang melawan tim biru lainnya, Chelsea di Final FA Cup 2012.

Udah pada tau ya berarti, minimal ada 2 lawan yg WAJIB gue tonton selama 1 musim sepakbola bergulir. Dosa hukumnya kalo ninggalin partai ini (selevel sama kalo elo gak Solat--->>Lebay). Kalo emang mau bikin resepsi pernikahan malem, gue gak akan dateng, tapi pasti akad dateng kalo diadain siang atau sorenya. Jadi, kalo mau bikin acara apapun, dan mau gue dateng (sok ngartis, sok dibutuhin), sesuaikan sama jadwal Liverpool vs Everton dan Liverpool vs Manchester United dulu ya.

You'll Never Walk Alone..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar